Kekuatan
(Strengths)
Solo merupakan salah satu kota di provinsi Jawa Tengah yang
memiliki daya tarik, seperti budaya dan kesenian yang menjadi obyek wisata.
Keunggulan kota Solo sering kali terpublikasi melalui media massa, sehingga
Solo dikenal luas di kalangan masyarakat dalam negeri. Kota Solo kini telah
menjadi tujuan wisatawan domestik dan mancanegara sebagai tempat mengisi
liburan. Peningkatan arus wisatawan mengindikasikan bahwa Solo telah menjadi
tempat pilihan untuk berwisata. Realita tersebut mengharuskan pemerintah kota
Solo untuk mengembangkan sektor pariwisata secara terkonsep dengan berbasis
pada kekuatan dan potensi yang dimiliki kota Solo. Solo merupakan sebuah kota
yang mempunyai latar belakang kota kerajaan dengan dua keraton di dalamnya,
Solo tidak mempunyai potensi daya tarik wisata alam, tetapi Solo terkenal
dengan keramah tamahan penduduk serta budaya aslinya. Namun demikian, era
globalisasi menuntut Solo untuk terbuka pada banyak hal. Solo saat ini telah
menjelma menjadi sebuah kota yang modern dengan berdirinya hotel-hotel
berbintang, mall, rumah makan siap saji milik asing maupun produk-produk asing
lainnya telah berkembang luas di kota Solo, tetapi masih tetap mengacu pada
kebudayaan yang ada.
Kelemahan
(Weakness)
Akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr Sri
Hastarjo menilai kebudayaan dan kesenian terkadang sering dicampuradukkan.
Padahal esensi keduanya berbeda. Dirinya juga menilai kelemahan kesenian di
Kota Solo adalah belum mampunya membawa kesenian tersebut ke ranah yang lebih
luas. Padahal berbagai even terkenal muncul dari Kota Solo dan mampu
menggaungkan nama Solo. Namun, untuk kelanjutan membawa kesenian tersebut ke
ranah yang lebih luas belum ada yang mampu.
Seniman Kota Solo ini terkenal mumpuni. Tapi setelah usai
pentas, ya sampai di situ saja. Tidak ada tindak lanjut mau dibawa kemana
kesenian tersebut,” ungkapnya.
Hal itu menjadi fenomena tersendiri, pasalnya kurang
terciptanya kepedulian antara stakeholderyang berperan dalam hal itu. Diharapkan
melalui sarasehan yang diadakan tersebut, dapat tercipta hubungan antara
seniman yang berkarya dan pemkot yang harus memelihara dan mengembangkan
kesenian tersebut.
Harus ada keterkaitan antara seluruh komponen stakeholder
yang mempunyai kepentingan di bidang kesenian dan kebudayaan untuk menciptakan
suatu kota yang besar dan mengakar kuat pada kebudayaan dan kearifan lokal,” pungkasnya.
Peluang
(Opportunity)
1. Banyaknya
respon untuk melestarika kebudayaan solo
2. Banyaknya
wisatawan asing yang berkunjung ke solo untuk berwisata ke tempat wisata yang
ada di kota solo
Ancaman
(Threats)
1. Kebudayaan
solo mudah diakui oleh negara lain
2. Kurangnya
respon dari pemerintahan pusat dalam mengkampayekan untuk melestarikan
kebudayaan bangsa sendiri
3. Banyaknya
budaya asing yang masuk ke indonesia sehingga masyarakat lebih menyukai budaya
asing daripada budaya bangsa sendiri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar