Senin, 27 Oktober 2014

Analisis SWOT


Kekuatan (Strengths)
Solo merupakan salah satu kota di provinsi Jawa Tengah yang memiliki daya tarik, seperti budaya dan kesenian yang menjadi obyek wisata. Keunggulan kota Solo sering kali terpublikasi melalui media massa, sehingga Solo dikenal luas di kalangan masyarakat dalam negeri. Kota Solo kini telah menjadi tujuan wisatawan domestik dan mancanegara sebagai tempat mengisi liburan. Peningkatan arus wisatawan mengindikasikan bahwa Solo telah menjadi tempat pilihan untuk berwisata. Realita tersebut mengharuskan pemerintah kota Solo untuk mengembangkan sektor pariwisata secara terkonsep dengan berbasis pada kekuatan dan potensi yang dimiliki kota Solo. Solo merupakan sebuah kota yang mempunyai latar belakang kota kerajaan dengan dua keraton di dalamnya, Solo tidak mempunyai potensi daya tarik wisata alam, tetapi Solo terkenal dengan keramah tamahan penduduk serta budaya aslinya. Namun demikian, era globalisasi menuntut Solo untuk terbuka pada banyak hal. Solo saat ini telah menjelma menjadi sebuah kota yang modern dengan berdirinya hotel-hotel berbintang, mall, rumah makan siap saji milik asing maupun produk-produk asing lainnya telah berkembang luas di kota Solo, tetapi masih tetap mengacu pada kebudayaan yang ada.

Kelemahan (Weakness)
Akademisi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr Sri Hastarjo menilai kebudayaan dan kesenian terkadang sering dicampuradukkan. Padahal esensi keduanya berbeda. Dirinya juga menilai kelemahan kesenian di Kota Solo adalah belum mampunya membawa kesenian tersebut ke ranah yang lebih luas. Padahal berbagai even terkenal muncul dari Kota Solo dan mampu menggaungkan nama Solo. Namun, untuk kelanjutan membawa kesenian tersebut ke ranah yang lebih luas belum ada yang mampu.
Seniman Kota Solo ini terkenal mumpuni. Tapi setelah usai pentas, ya sampai di situ saja. Tidak ada tindak lanjut mau dibawa kemana kesenian tersebut,” ungkapnya.
Hal itu menjadi fenomena tersendiri, pasalnya kurang terciptanya kepedulian antara stakeholderyang berperan dalam hal itu. Diharapkan melalui sarasehan yang diadakan tersebut, dapat tercipta hubungan antara seniman yang berkarya dan pemkot yang harus memelihara dan mengembangkan kesenian tersebut.
Harus ada keterkaitan antara seluruh komponen stakeholder yang mempunyai kepentingan di bidang kesenian dan kebudayaan untuk menciptakan suatu kota yang besar dan mengakar kuat pada kebudayaan dan  kearifan lokal,” pungkasnya.

Peluang (Opportunity)

1. Banyaknya respon untuk melestarika kebudayaan solo
2. Banyaknya wisatawan asing yang berkunjung ke solo untuk berwisata ke tempat wisata yang ada di kota solo

Ancaman (Threats)

1. Kebudayaan solo mudah diakui oleh negara lain
2. Kurangnya respon dari pemerintahan pusat dalam mengkampayekan untuk melestarikan kebudayaan bangsa sendiri
3. Banyaknya budaya asing yang masuk ke indonesia sehingga masyarakat lebih menyukai budaya asing daripada budaya bangsa sendiri 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar