Perencanaan pesan bisnis adalah
proses komposisi penyusunan pesan bisnis. Proses itu sendiri terdiri dari
perencanaan tujuan audiens, ide, saluran; pengorganisasian ide; membuat draf,
merangkai kata / kalimat / paragraph; dan merevisi.
Tujuan dalam perencanaan bisnis
harus dievaluasi apakah tujuan realistis, waktu tepat, dan dapat diterima.
Tujuan juga harus diuji apakah sesuai dengan kemampuan, ketepatan waktu dan
orang, dan selaras dengan tujuan organisasi.
Untuk membuat perencanaan bisnis
yang baik komunikator perlu melakukan analisis audiens. Caranya aadalah dengan
mengembangkan profil audiens dan menganalisa pemuasan konsumen. Komunikator
mengantisipasi rekasi audiens, memperkirakan jumlah, mengetahui hubungan
komunikator dengan audiens apakah kenal atau tidak. Untuk pemuasan audiens
komunikator perlu mengetahui kebutuhan informasi audiens. Pemuasan juga bisa
dilakukan dengan motivasional dengan pendekatan argumentasi, rasional, dan
emosi audiens. Pemuasan emosional digunakan untuk mengubah perilaku audiens.
Akan tetapi ada hambatan yaitu audiens cenderung tidak mau berubah untuk hal
baru.
Penentuan ide pokok untuk menemukan
cara mencapai tujuan tertentu bisa dilakukan dengan brainstorming.
Brainstorming dilakukan melalui beberapa cara : story teller tour, random list,
CFR (Conclusion Finding Recommendation)Worksheet, question and answer chain,
dan journalist approach.
Dalam seleksi saluran perlu
dipertimbangkan beberapa hal yaitu tingkat kepentingan, formalitas,
kompleksitas,kerahasian, emosi, biaya, dan harapan audiens. Saluran lisan
memiliki kelebihan cepat mendapat feedback dan menyampaikan pesan, audiens
merasa nyaman, reaksi audiens terbaca, dan ekonomis. Bentuk saluran lisan
adalah percakapan, wawancara, diskusi, seminar, lokakarya, pelatihan, pidato,
dan presentasi. Saluran lisan informal itu tidak terstruktur tapi ide lancer.
Saluran lisan formal terjadi saat RUPS, presentasi, dan penganugerahan. Alat
Bantu yang digunakan adalah film, video, rekaman, LCD, dan slide.
Saluran tulisan memiliki kelebihan
yaitu lebih teratur karena komunikator sempat merencanakan dan mengendalikan
isi pesan. Bentuknya adalahsurat, memo, dan proposal.Setelah Memperoleh
gambaran mengenai berbagai macam bentuk saluran komunikasi baik formal maupun informal
langkah berikutnya adalah melakukan perencanaan pesan-pesan bisnis, yang
mencakup pesan yang tertulis maupun lisan.
Perencanaan bisnis merupakan satu
langkah strategis bagi pencaaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh.
Pesan-pesan bisnis yang terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan
komunikasi. Makalah ini akan menjelaskan tentang perencanaan pesan-pesan bisnis
yang difokuskan pada perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis.
1. Penentuan proses
komposisi
Proses
komposisi (composition process) penyusunan pesan-pesan bisnis dapat di
analogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan oleh seorang
composer. Dia harus merencanakan lagu apa yang aka bibuat untuk mengiringi lagu
tersebut. Kemudian mereka harus melakukan latihan dan uji ulang atau revisi-revisi
yang diperlukan, sehingga lagu yang diciptakan mempunyai mutu yang bagus, enak
didengar dan mudah dicerna oleh para pengemarnya.
Penyusunan
pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap, yaitu :
a)
Pencanaan
Dalam fase perencanaan (planning phase), dipikirkan
hal-hal cukup mendasar, seperti yang akan menerima pesan, ide pokok (main idea)
pesan-pesan yang akan disampaikan dan saluran atau media yang digunakan untuk
menyampaikan pesan.
b)
Komposisi
Komposisi erat kaitannya dengan penyusunan atau
pengaturan kata-kata, kalimat dan paragraph. Hal ini mengunakan kata-kata yang
sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si penerima.
c)
Revisi
Setelah ide dituangkan dalam kata-kata, kalimat, dan
paragraph, perhatikan apakah kata-kata tersebut telah diekspresikan dengan
benar. Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelah kembali, apakah sesuai dengan
apa yang direncanakan sebelumnya atau tidak.
2.
Penentuan tujuan
Dalam
merencanakan suatu pesan bisnis hal yang pertama dilakukan adalah memikirkan
maksuda atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan dan menjaga goodwill di
hadapan audience, maka hal pertama-tama ia harus menentukan tujuan yang jelas
dan dapat diukur, sesuai dengan tujuan organisasi.
Ø Mengapa
tujuan itu harus jelas.
Dengan
tujuan yang jelas maka akan membantu pengambilan beberapa keputusan diantaranya
sebagai berikut :
a)
Keputusan untuk meneruskan pesan .
Sebelum
menyampaikan suatu pesan, tanyakan pada diri sendiri sendiri, apakah pesan yang
akan disampaikan benar-benar diperlukan atau tidak?
b)
Keputusan untuk menenggapi audience
Untuk
memutuskan cara terbaik menanggapi audience, komunikator perlu mempertimbangkan
motif-motif mereka. Mengapa mereka memperhatikan inti pesan yang disampaikan?
Apakah mereka mengharapkan keuntungan? Apakah harapan mereka sesuai dengan
harapan komunikator? Tanpa mengetahui tanpa mengetahui motif audiencenya,
komunikator tidak dapat menanggapi mereka dengan baik.
c)
Keputusan untuk memutuskan isi
Menetapkan
tujuan yang jelas akan membantu memusatkan isi pesan. Komunikator seharusnya
hanya memasukkan informasi yang penting, yang relevan dengan pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan. Informasi yang tidak relevan harus di singkirkan
jauh-jauh.
d)
Keputusan untuk menetapkan saluran atau media
Penentuan
saluran atau media yang akan digunakan untuk menyampaikan suatu pesan, sangat
tergantung pada tujuan yang dikehendaki. Saluran komunikasi yang akan digunakan
dapat berupa lisan atau tulisan.
Ø Tujuan
komunikasi bisnis
Secara
umum, ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu :
a.
Memberi informasi (informing)
b.
Persuasi (persuading)
c.
Kolaborasi (collaborating) dengan audience.
Ø Cara
Menguji Tujuan
Ada
empat pertanyaan dalam menguji tujuan yang tela ditentukan yaitu :
a)
Apakah tujuan tersebut realistis?
b)
Apakah waktunya tepat?
c)
Apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat?
d)
Apakah tujuannya dapat diterima oleh perusahaan
3.
Analisis audience
Setelah
komunikasi tersebut telah memiliki maksud dan tujuan yang jelas, langkah
selanjutnya adalah memperhatikan audience yang akan dihadapi. Siapa mereka, bagaimana
sikap mereka dan apa yang mereka ketahui?
Ø Cara
mengembangkan profil audience
a.
Berapa jumlah dan bagaimana komposisi audience?
Audience
dalam jumlah besar tentu saja akan menunjukan prilaku yang berbeda dengan
audience yang berjumlah sedikit sehingga untuk mengadapi diperlukan teknik
komunikasi yang berbeda pula. Bentuk dan format penulisan materi yang akan
disampaikan juga ditentukan oleh jumlah audience.
b.
Siapa audience
Bila
audience yang dituju lebih dari satu orang komunikator perlu mengidentifikasi
siapa diantara mereka yang memegang posisi kunci/posisi yang penting, seperti
mereka yang memiliki status organisasional tinggi.
c.
Reaksi audience
Setelah
mengetahui siapa yang menjadi audience, perlu diketahui komposisi audience
adalah orang-orang yang tidak suka berdebat atau kurang kritis,
d.
Bagaimana tingkat pemahaman audience?
Ketika
menyampaikan pesan-pesan, latar belakang audience seperti tingkat pendidikan,
usia, dan pengalaman juga perlu diperhatikan. Jika komunikator dan audience
memiliki latar belakang yang jauh berbeda, perlu diputuskan terlebih dahulu
seberapa jauh audience tersebut dididik.
e.
Bagaimana hubungan komunikator dengan audience?
Jika
komunikator adalah orang yang belum dikenal oleh audience, audience harus dapat
diyakinkan sebelum presentasi disampaikan. Komunikator dengan penampilan yang
meyakinkan akan membuat audience termotivasi untuk mendengarkan dan menyimak
pembicaraannya, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik.
Ø Cara
memuaskan kebutuhan informasi audience.
Salah
satu kunci dari komunikasi yang efektif adalah mengetahui kebutuhan informasi
audience dan selajuntnya berusaha memenuhi kebutuhan tersebut.
Ada
lima tahap yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan audience yaitu :
a.
Temukan/cari yang diinginkan oleh audience
b.
Antisipasi terhadap pertanyaan yang tak diungkapkan
c.
Berikan semua informasi yang diperlukan
d.
Yakinkan bahwa informasinya akurat
e.
Tekankan ide-ide yang paling menarik bagi audience.
Ø Cara
memuaskan kebutuhan motivasional audience
Beberapa
jenis pesan bertujuan memotivasi audience untuk mau mengubah prilaku mereka.
Tetapi, pemberian motivasi ini seringkali mengalami hambatan/ kendala. Hal ini
disebabkan oleh adanya kecenderungan dari audience untuk tidak mau mengubah
sesuatu yang ada dengan hal yang lebih baru. Untuk mengatasi kendala-kendala
tersebut perlu melakukan pendekatan dengan memberikan argumentasi yang bersifat
rasional dan pendekatan emosi audience.
4.
Penentuan ide pokok
Setelah
menganalisis tujuan dan audience, langkah selanjutnya adalah menentukan cara
untuk mencapai tujuan tersebut. Topik dan ide pokok merupakan dua htal yang
berbeda. Topik adalah subjek pesan yang luas. Sedangkan ide adalah pokok adalah
pernyataan tentang suatu topik, yang menjelaskan isi dan tujuan dari topik
tersebut sehingga dapat diterima oleh audience.
Sebelum
menentukan ide pokok terlebih dahulu yang harus diidentisikasi adalah :
Ø Teknik
Brainstorming.
a)
Storyteller’s tour
Hidupkan
tape recorder dan telaah pesan-pesan yang disampaikan. Fokuskan pada alasan
berkomunikasi, poin utama, rasionalitas dan implikasi bagi sipenerima.
b)
Random list
Tulis
segala sesuatu yang ada dalam pikiran diatas kertas kosong. Selanjutnya
pelajari hubungan antara ide-ide tersebut.
c)
CFR (Conclusions, findings, recommendations¬¬¬) Worksheet.
Jika
subjek yang dibahas mencekup pemecahan masalah, gunakanlah suatu worksheet yang
akan membantu menjelaskan hubungan antara temuan (findings), kesimpulan
(conclusions) dan rekomendasi (recommendation) yang akan di berikan.
d)
Journalistic Approach
Pendekatan
jurnalistik memberika poin yang baik sebagai langkah awal menentukan ide pokok.
e)
Question And Answer Chain
Barangkali
pendekatan yang terbaik adalah melihat dari sisi perspektif audience.
f)
Pembatasan cakupan
penyajian
rutin kepada audience yang telah Anda kenal hendaknya menggunakan kata-kata
yang singkat. Cara ini dapat membangkitkan rasa hormat audience kepada
komunikator, sedangkan penyampaian pesan yang kompleks dan controversial akan
memakan waktu yang lebih lam, terutama jika audience yang hadir terdiri atas
orang-orang yang spektial, atau orang-orang yang tidak dikenal sebulumnya.
5.
Seleksi saluran dan media
Pesan-pesan
bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat disampaikan melalui
dua saluran yaitu saluran lisan dan tulisan. Pilihan mendasar berbicara dan
menulis tergantung pada tujuan dan maksud pesan audience dan karakteristik dari
dua saluran komunikasi tersebut.
a.
Komunikasi Lisan
Salah
satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuanya memberikan umpan balik
dengan segera. Saluran digunakan bila pesan yang disampaihakan sederhana, tidak
diperlukan catatan permanent dan audience dapat dibuat lebih nyaman. Kelebihan
yang lain yaitu sifatnya yang ekonomis.
Komunikasi
lisan mencakup antara lain percakapan antara dua orang yang tidak terencan,
pembicaran lewat telepon, wawancaram pertemuan kelompok kecil, seminar,
workshop, program pelatihan, pidato formal dan prentasi penting lainnya.
b.
Komunikasi Tertulis
Pesan-pesan
tertulis dapat disampaikan melalui berbagai macam bentuk seperti surat, memo,
dan laporan. Salah satu kebaikan dari komunikasi tertulis yaitu penulis
mempunyai kesempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan-pesan mereka.
SUMBER
:
https://nindy21.wordpress.com/2015/05/05/perancanaan-pesan-bisnis/