1. unsur – unsur dalam komunikasi bisnis
Jawab :
Unsur Unsur Komunikasi Menurut Para Ahli
1. Unsur Komunikasi Menurut Aristoteles
Menurut Aristoteles, ada
tiga unsur komunikasi yaitu siapa yang berbicara, apa yang dibicarakan, dan
siapa yang mendengarkannya.
Pandangan Aristoteles
ini menurut sebagian besar para ahli komunikasi dinilai lebih tepat untuk
mendukung suatu proses komunikasi publik dalam bentuk pidato atau retorika.
Hal ini disebabkan pada
zaman Aristoteles retorika menjadi bentuk komunikasi yang sangat populer bagi
masyarakat Yunani pada saat itu.
2. Unsur Komunikasi
Menurut Claude E Shannon & Warren Weaver
Unsur komunikasi yaitu
pengiriman, transmitter, penerima, tujuan, dan signal. Kesimpulan tersebut
berdasarkan atas studi yang mereka lakukan mengenai pengiriman pesan radio dan
telpon.
3. Unsur Komunikasi
Menurut Charles Osgood Gerald Miller & Melvin L De Fluer
Mereka menambahkan efek
dan umpan balik sebagai unsur unsur komunikasi. Umpan balik dan efek sebagai
unsur komunikasi yang nantinya akan lebih banyak dikembangkan pada proses
komunikasi antarpribadi dan komunikasi massa.
4. Unsur Komunikasi
Menurut Joseph de Vito, Sereno, Erika Vora
Mereka menilai
lingkungan adalah unsur komunikasi yang tidak kalah pentingnya dalam mendukung
terjadinya proses komunikasi.
Komunikasi
bisnis melibatkan pertukaran informasi yang terus-menerus. Lebih banyak bisnis
diperluas, lebih besar tekanannya pada bisnis tersebut untuk menemukan cara
komunikasi yang lebih efektif – bersama para pekerja dan dengan dunia di luar.
Dengan demikian, bisnis dan komunikasi berjalan bergandengan tangan.
Dalam
komunikasi bisnis terdapat enam (6) unsur pokok, yakni sebagai berikut:
1. Memiliki
tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi.
2. Pertukaran,
dalam hal ini melibatkan paling tidak dua orang atau lebih yakni komunikator
dan komunikan.
3. Gagasan,
opini, informasi, dan instruksi, merupakan isi dari pesan yang bentuknya
beragam tergantung tujuan, situasi, dan kondisinya.
4. Menggunakan
saluran personal atau impersonal yang mungkin bersifat tatap muka. Menggunakan
media tertentu atau melalui media yang menjangkau jutaan orang secara
bersamaan.
5. Menggunakan
simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat dimengerti atau
dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
6. Pencapaian
tujuan organisasi: salah satu karakteristik yang membedakan organisasi atau
lembaga formal dari informasi adalah adanya tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya oleh manajemen.
Sumber
http://sahabatnesia.com/unsur-unsur-komunikasi/
2.
Pola komunikasi bisnis
Jawab : Meskipun semua organisasi
harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam mencapai tujuannya,
perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai antara satu organisasi dengan
organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-beda. Bagi perusahaan
berskala kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan, penyampaian informasi
dapat dilakiukan secara langsung kepada karyawan tersebut. Lain halnya dengan
perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, penyampaian informasi
kepada mereka merupakan suatu pekerjaan yang cukup rumit. Bagaimana pola
komunikasi (patterns of communicationhs) terjadi dalam suatu organisasi? Secara
umum, pola komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran komunikasi formal (formak
communication channel) dan saluran komunikasi nonformal (informal communication
channel)
Ø Saluran
komunikasi formal
Dalam
struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak berbagai
macam posisi atau kedudukan masing-nasing sesuai dengan batas tanggung jawab
dan wewenhangnya. Dalam kaitanya dengan proses penyampaian informasi dari
manajer kepada bawahan ataupun dari manajer ke karyawan, pola tramsformasi
informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas kebawah (top down atau
downward communication), komunikasi dari bawah ke atas (bottom-up atau upward
communication), komunikasi horizontal (horizontal communicationws), dan
komunikasi diagonal (diagonal communications). Selanjutnya akan dibahas
mengenai keterbatasab komunikasi formal (montana, 1993; greene, 1985)
a) Komunikasi
dari atas ke bawah
Secara
sederhana, transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke bawahan
merupakan komunikasi dari atas kebawah (top-down atau downward communications).
Aliran komunikasi dari manajer kebawahan tersebut, umumnya terkait dengan
tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer yang
menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan
informasi, mengarahkan, mengkoordinasi , memotivasi, memimpin dan mengendalikan
berbagai kegiatan yang ada di level bawah.
Komunikasi
dari atas ke bawah tersebut bisa berupa lisan (oral communications) maupun
tertulis (written communications).
Komunikasi secara lisan dapat berupa percakapan biasa, wawancara formal
antara supervisor dengan karyawan, atau dapat juga dalam bentuk pertemuan. Di
samping itu komunikasi tertulis juga dapat berbentuk memo, manual pelatihan,
kontak informasi, surat tugas, surat perintah, surat keputusan, surat
pemberhentian, papan pengumuman, dan buku petunjuk pelaksanaan tugas bagi
karyawan.
Menurut
Katz dan Khan, komunikasi kebawah memiliki lima tujuan pokok yaitu:
1. Memberikan
penghargaan atau instruksi kerja tertentu,
2. Memberikan
informasi mengapa suatu pekerjaan harus dilaksanakan,
3. Memberikan
informasi tentang prosedur dan praktik organisasional,
4. Memberikan
umpan balik pelaksanaan kerja kepada paraa karyawan,
5. Menyajikan
informasi mengenai aspek ideologi dalam membantu organisasi menanamkan
pengertian tentang tujuan yang ingin dicapai.
Salah
satu kelemahan saluran informasi dari atas ke bawah ini adalah kemungkinan
terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang ditunjukan kepada
bawahannya. Dengan kata lain, pesan yang diterima para bawahan bisa jadi tidak
selengkap aslinya. Ketidak lengkapan pesan yang diterima disebabkan saluran
komunikasi yang cukup panjang mulai dari manajer puncak hingga ke karyawan.
Untuk memberikan gambaran yang lebih rinci tentang komunikasi dari atas kebawah
dalam suatu organisasi simaklah gambar dibawah.
b)
Komunikasi dari bawah ke atas
Dari
struktur orgsnisasi,komunikasi dari bawah ke atas berarti alur pesan yang
disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ke atas(manajer).
Untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi dalam suatu organisasi dan mengambil
keputusan secara tepat, sudah sepantasnya bila manajer memperhatikan aspirasi
yang berasal dari bawah. Keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan
keputusan merupakan salah satu cara yang positif dalam upaya pencapaian tujuan
organisasi, selain itu para manajer harus percaya penuh kepada para bawahannya.
Kalau tidak, informasi apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat karena yang
muncul hanyalah rasa curiga dan ketidak percayaan terhadap informaasi tersebut.
Salah
satu kelemahan komunikasi dari bawah ke atas adalah kemungkinan bawahan hanya
menyampaikan informasi yang baik-baik saja, sedangkan informasi yang agaknya
mempunyai kesan negatif atau tidak disenangi oleh manajer cenderung disimpan atau
tidak disampaikan.
Untuk
memberikan gambaran yang lebih rinci tentang komunikasi dari bawah ke atas
dalam suatu organisasi simaklah gambar dibawah.
c)
Komunikasi horizontal
Komunikasi
horizontal atau sering juga disebut dengan istilah komunikasi lateral, adalah
komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar dalam
suatu organisasi, tujuan komunikasi horizontal antara lain untuk melakukan persuasi,
mempengaruhi, dan memberi kan informasi kepada bagian atau departemen yang
memiliki kedudukan sejajar.
Komunikasi
horizontal menjadi penting artinya manakala setiap bagian atau departemen dalam
suatu organisasi memiliki tingkat tingkat ketergantungan yang cukup besar. akan
tetapi, jika masing-masing bagian dapat bekerja secara sendiri-sendiri tanpa
harus bergantung pada bagian lainnya, komunikasi horizontal tidak sering atau
minim dipakai.
Untuk
memberikan gambaran yang lebih rinci tentang komunikasi dari horizontal dalam
suatu organisasi simaklah gambar dibawah.
d)
Komunikasi diagonal
Bentuk
komunikasi yang satu ini memang agak lain dari beberapa bentuk komunikasi
sebelumnya. Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua level
organisasi yang berbeda.contohnya adalah komunikasi formal antara manajer
pemasaran dengan bagian pabrik.
1. Bentuk
komunikasi diagonal memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adlah:
2. Penyebaran
informasi bisa menjadi lebih cepat dibandingkan bentuk komunikasi tradisional.
Memungkinkan
individu dari berbagai bagian atau departemen ikut membantu menyelesaikan
masalah dalam organisasi. Namun komunikasi diagonal juga memiliki kelemahan. Salah
satu kelemahannya adalah bahwa komunikasi diagonal dapat mengganggu jalur
komunikasi yang rutin dan telah berjalan normal. Disamping itu, komunikasi
diagonal dalam suatu organisasi besar juga sulit untuk dikendalikan secara
efektif.
e)
Keterbatasan komunikasi formal
Meskipun
sangat penting bagi organisasi besar, namun dampak saluran komunikasi formal
kurang menguntungkan dari sudut pandang individual maupun perusahaan.
Dilihat
dari sudut pandang individual, komunikasi formal sering membuat frustasi atau
menjengkelkan bagi pihak tertentu, khususnya mengenai keterbatasan untuk masuk
ke dalam proses pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang besar,
untuk dapat berkomunikasi dengan manajer puncak harus terlebih dahulu melalui
lapisan manajer yang ada dibawahnya. artinya banyak jalur yang harus dilalui
untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan manajer puncak.
Kemudian
dilihat dari sudut pandang perusahaan, masalah terbesar dalam saluran
komunikasi formal adalah kemungkinan munculnya distorsi atau gangguan
penyampaian informasi ke level yang lebih tinggi, karena setiap keterkaitan
(link) dalam jalur komunikasi berpotensi menimbulkan kesalah pahaman. Bagaimana
mengatasi hal tersebut? Salah satu caranya adalah dengan mengurangi jumlah
tingkatan (level) dalam struktur organisasi. Semakin sedikit kaitan dalam jalur
komunikasi, semakin sedikit kemungkinan terjadinya kesalahpahaman. Struktur
organisasi yang mendatar dengan tingkatan organisasi yang lebih sedikit, dan
lebih banyak rentang kendalinya akan dapat membantu mengurangi terjadinya
distorsi
Ø Saluran
komunikasi informal
Bagan
organisasi formal akan dapat menggambarkan bagaimana informasinyang akan
ditransformasikan dari satu bagian ke bagian yang lainnya sesuai dengan jalur
hierarki yang ada. Namun dalam praktik tampaknya garis-garis dan kotak-kotak
yang tergambar pada struktur organisasi tidak mampu mencegah orang-orang dalam
suatu organisasi untuk bertukar informasi antara orang yang satu dengan oang yang lain. Oleh
karena itu keberadaan jaringan komunikasi informal dalam suatu organisasi tidak
dapat dielakan. Jaringan ini dapat pula digunakan oleh para manajer untuk
memonitor para karyawan dalam melakukan tugasnya.
Dalam
jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu organisasi,
tanpa memerlukan jenjang hierarki, pangkat, dan kedudukan dapat berkomunikasi
secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan biasanya bersifat umum.
Sumber
: http://laelyhfsh.blogspot.com/2016/03/komunikasi-bisnis.html
3.
Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi dalam pengambilan komunikasi bisnis
Jawab :
Membuat
keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu
dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses
memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Semakin
berpengalaman dalam pengambilan keputusan, semakin besar pula kepercayaan diri
yang akan semakin berorientasi pula pada suatu tindakan. Jika seorang wirausaha
mampu mengambil suatu keputusan dalam batas-batas waktu yang masuk akal,
mungkin ia mampu mengambil suatu keputusan yang menguntungkan sehingga
sewaktu-waktu muncul peluang-peluang bisnis.
Di
sini seorang Wirausaha harus cepat mengambil suatu keputusan agar dapat
menggunakan kesempatan sebaik-baiknya. Wirausaha yang ingin maju dalam
bisnisnya, harus dapat memutar akal dengan mengandalkan intuisi, ide-ide yang
penuh kreatif dan inovatif. Mereka juga harus memandang persoalan dalam konteks
yang lebih luas, sambil mengingat bahwa keputusan-keputusan utama akan
mempunyai akibat-akibat jangka panjang atas operasi bisnisnya. Seorang
wirausaha diharapkan lebih aktif dalam dan lebih kreatif, karena ia harus
membuat keputusan (decision making) tanpa bantuan data-data kuantitatif
(data berbentuk angka-angka) atau dukungan staf yang berpengalaman.
Keberhasilan
seorang Wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan
yang meningkatkan keuntungan bisnisnya pada masa yang akan datang. Kemampuan
membuat keputusan dapat diperoleh dari pengalamannya selama bertahun-tahun.
Akan tetapi, dalam prakteknya pasti ada saja kesalahan-kesalahan, yang harus
cepat disadari dan diambil tindakan pembetulannya.
Dalam
perusahaan besar, biasanya pembuatan dan pengambilan keputusan itu didasarkan
atas dasar data-data dan dokumentasi perusahaan yang terdapat dalam survei,
laporan usaha, dan sebagainya. Informasi ini biasanya telah dihimpun dengan
cara yang sudah ditentukan, sesuai dengan teknik-teknik pemecahan masalah.
Adapun
pedoman untuk membuat keputusan, kuncinya adalah sebagai berikut:
- Terlebih dahulu, tentukan
fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal.
- Identifikasi, bidang manakah
dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Di bidang
yang dikenal inilah, seorang Wirausaha harus menggunakan logika,
penalaran, dan institusinya untuk membuat keputusan.
- Keberanian dan antusiasme
sangat diperlukan dalam menerapkan sebuah keputusan
- Bersedia untuk mengambil
tindakan agresif dalam menerapkan sebuah keputusan.
- Ambillah risiko yang
sedang-sedang saja jika terdapat ketidakpastian yang besar
- Dalam keadaan tertentu, mungkin
lebih baik untuk meneruskan sesuatu yang telah berhasil pada masa lampau.
- Jauhilah keputusan-keputusan
yang akan mengubah secara drastis susunan organisasi yang sekarang.
- Keputusan perlu diuji cobakan
dahulu.
Seorang
Wirausaha harus memulai menerapkan keputusan, semua keragu-raguan dan
ketidakpastian haruslah dibuang jauh-jauh. Jika anda dihadapkan pada alternatif
harus memilih, maka buatlah pertimbangan-pertimbangan yang matang. Kumpulkan
berbagai informasi dan boleh meminta pendapat orang lain. Setelah itu, ambil
keputusan dan jangan ragu-ragu. Dengan berbagai alternatif yang ada dalam
pikiran, para Wirausaha akan dapat mengambil keputusan yang terbaik. Banyak
factor yang dapat mempengaruhi pembuatan keputusan (decision making),
diantaranya motivasi, persepsi, dan proses belajar.
Dalam
proses pembuatan keputusan, kenyatannya ada Wirausaha yang mampu mengambil
keputusan berdasarkan pengalaman, dan ada pula Wirausaha yang berperilaku
membuat keputusan secara otomatis. Jika keputusan diambil berdasarkan pada
pengalaman masa lalu, hendaknnya tergantung juga pada tempat, waktu, pendidikan
Wirausaha, dan sebagainya.
- Seorang Wirausaha yang kreatif
adalah yang pandai mengambil keputusan- keputusan yang tepat dalam
bisnisnya.
- Seorang Wirausaha suksesnya
tergantung pada kemampuan mengambil keputusan yang meningkatkan kemampuan
meningkatkan laba bisnis pada masa mendatang.
- Seorang wirausaha yang ingin
maju sangat tergantung pada ekspentasi masa depan dan keberlanjutan
bisnisnya.
Faktor
dan pertimbangan membuat keputusan
Dalam
mengelola bisnisnya, para worausaha harus membuatkeputusan akhir dengan
memperhatikan faktor-faktor dan pertimbangan berikut:
- Ukuran dan kompleksitas bisnis.
- Harapan mengenai pertumbuhan
dan perkembangan bisnis.
- Fasilitas jasa yang tersedia di
daerah untuk berbagai instalasi sistem.
- Kualitas dan kuantitas dari
staf yang tersedia untuk pelbagai jenis system dan fasilitas latihan yang
tersedia.
- Jumlah transaksi yang harus
diproses.
- Faktor-faktor keuangan.
Sumber
http://cholichul-fpsi.web.unair.ac.id/artikel_detail-40902-modul
kinerja kewirausahaan-MODUL 5 PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN STRATEGI PENGAMBILAN
RESIKO.html
4.
Peranan dalam komunikasi bisnis
Jawab : Komunikasi merupakan aspek
terpenting dalam sebuah relasi baik itu secara internal maupun eksternal, dan
menyangkut segala bidang kehidupan dalam masyarakat, komunikasi bermanfaat
memelihara dan menggerakan kehidupan ia juga sebagai penggerak dan alat untuk
menggambarkan aktifitas masyarakat dan peradaban, peradaban dalam berbagai
bidang kehidupan baik dalam bidang, sosial , politik , ekonomi , pendidikan dan
secara khusus dalam dunia bisnis. berikut akan dijelaskan apa saja peranan
komunikasi dalam dunia bisnis:
Ø Penyelenggaraan
komunikasi dengan pasar
Penyelenggaraan
komunikasi dengan pasar, merupakan hal yang mutlak dalam dunia bisnis secara
khusus bagi setiap produsen yang ingin mennghasilkan relasi yang baik dengan
pasar sehingga dapat memperluas jaringan dan juga demi berkembangnya bisnis
yang digeluti.dan juga untuk menghasilkan produk yang di tujukan bagi setiap
konsumen.
untuk mencapai sasaran atau tujuan bisnis yang
maksimal maka ada perbagai prosedur dan langkah alternatif yang ditempuh untuk
dapat menyempaikan pesan kepada setiap konsumen yang tidak dikenal,kita
memerlukan sarana komunikasi pemasaran khusus seperti periklanan , karna
periklanan dalam rangkaian usaha yang dilakukan setiap pengusaha merupakan
suatu alat pemasaran yang bidang geraknya dapat mencakup semua bidang
masyarakat dengan lebih efektif dan efisien. Sarana komunikasi perdagangan yang
tersedia antara lain adalah dalam wujud ,pengiriman surat ,percakapan telepon
,kunjungan pribadi dan lain lain
jenis
sarana komunikasi perdagangan yang disebutkan di atas hanya sesuai apabila di
pergunakan dalam daerah ppemasaran arang dan jasa yang ruang lingkupnya
terbatas.
Ø Konsep
Dasar dan Peranan
Konsep
Dasar Komunikasi
Komunikasi
merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi, manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah tangga, di
tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja manusia berada.
Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam konunikasi.
Pentingnya
komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dipungkiri begitu juga halnya bagi suatu
organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat berjalan
dengan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak
adanya komunikasi organisasi dapat macet dan berantakan. Misalnya bila dalan
suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada guru-guru mengenai
kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang studi yang harus
diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinannya guru tidak dating
mengajar. Skibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini menjadikan sekolah
tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan
kelupaan memberi informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi
sekolah. Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi
perhatian pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya Komunikasi
yang efektif adalah penting bagi semua organisasi. Oleh karena itu, para
pemimpin organisasi dan para komunikator dalam organisasi perlu memahami dan
menyempurnakan kemampuan komunikasi mereka (Kohler 1981). Untuk memahami
komunikasi ini dengan mudah, perlu terlebih dahulu mengetahui konsep-konsep
dasar komunikasi.
Ada
beberapa konsep komunikasi yang cenderung digunakan dalam komunikasi bisnis:
1. Pengirim
pesan
pengirim
pesan adalah individu atau orang yang mengirim pesan. pesan atau informasi yang
akan dikirimkan berasal dari si pengirim pesan.
oleh sebab itu sebbelum pengirim mengirim pesan , pengirim harus membuat
terlebih dahulu konsep pesan yang akan di kirim
2. Pesan
pesan
adalah informasi yang akan disampaikan kepada penerima pesan ini dapat berupa
verbal maupun nonverbal. pesann verbaldapat disampaikan secara tertulis
seperti: surat, buku, majalah, memo , sedangkan pesan secara lisan dapat berupa
percakapan tatp muka , percakapan melalui telepon , radio, dan sebagainya .
pesan yang nonverbal dapat berupa isyrat gerakan badan ,ekspresi muka dan nada
suara.
3. Saluran
saluran
adalah jalan yang dilalui pesan dari si pengirim dan penerima. channel yang
biasa yang digunakan dalam komunikasi adalah gelombang cahaya dan suara yang
dapat dilihat dan didengar. misalnya bila dua orang bercerita tatap muka
gelombang suara dan cahaya di udara berfungsi sebagai saluran .
4. Penerima
pesan
penerima
pesan adalah yang menganalisis dan menginterpretasikan isi pesan yang
diterimanya .
Ø PERANAN
KOMUNIKASI
Komunikasi
tidak akan terjadi jika tidak ada seorangpun yang membutuhkannya. Seseorang
akan membutuhkan komunikasi jika dia menyadari adanya mahluk hidup lain selain
dirinya. Jika dunia begitu sunyi dan tidak ada mahluk hidup, maka tidak akan
pernah tercipta komunikasi, dan kita tidak perlu belajar tentang sistem
komunikasi.
Manusia
membutuhkan komunikasi untuk bertanya, berdiskusi, menyampaikan informasi dan
menerima infromasi dari orang lain. Tanpa komunikasi, tidak akan ada pesan atau
informasi yang perlu dikirim dan disampaikan.
Sumber
:
http://semriyanto470.blogspot.co.id/2016/04/peranan-komunikasi-bisnis-dalam-dunia.html
5.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam komunikasi bisnis
Jawab : Bagi dunia bisnis, jejaring
telekomunikasi awalnya digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi
air, dan jejaring utilitas lain. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk
menjalankan bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif. Layanan TIK
sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan
pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring
privat ini hadir di semua industri global, di mana perusahaan multinasional
menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis berskala besar memiliki
kebutuhan akan sistem yangcost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan
terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan
ini, dengan biaya yang masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan
untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.
Perusahaan
multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan
sistem komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk
tujuan mengkoordinasikan pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan
kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK sendiri
ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik
hanya jika organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk
menghasilkan penghematan. Oleh karena ini, perusahaan-perusahaan global
merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK baru. Sektor-sektor yang
sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan layanan
finansial.
Pada
ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran
teknologi informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang
dapat membantu proses bisnis yang ada. Departemen TI pada sebuah perusahaan
mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk mengembangkan suatu layanan,
mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis berbasis
teknologi informasi.
Contoh
: Dalam dunia bisnis Teknologi Informasi dan Komunikasi dimanfaatkan untuk
perdagangan secara elektronik atau dikenal sebagai E-Commerce. E-Commerce
adalah perdagangan menggunakan jaringan komunikasi internet.
Ø Masalah
Komunikasi Bisnis dengan Peranan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Seiring
dengan perkembangan teknologi dan sistim informasi, komunikasi berkembang
menjadi suatu bisnis tersendiri. Perkembangan sistim informasi dan teknologi
mempercepat proses Globalisasi, sehingga proses komunikasi terjadi setiap saat
tanpa berhenti dan berlangsung pada saat yang hampir bersamaan di seluruh
belahan dunia. Informasi dengan mudah dan cepat menyebar, bahkan nyaris tanpa
penghalang apapun .
Perkembangan
teknologi yang semakin pesat, memungkinkan orang untuk berkomunikasi melalui
berbagai macam media. Kendala yang bisa saja muncul dalam praktek komunikasi
bisnis dengan peranan teknologi informasi dan komunikasi adalah selain masalah
infrastruktur sarana dan prasarana, juga masalah ketidakmampuan manusia dalam
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik, juga kemampuan
untuk berkomunikasi dengan baik menjadi hambatan yang seringkali muncul dalam
praktek komunikasi bisnis.
Sarana
dan prasarana teknologi informasi dan komunikasi yang terbilang membutuhkan
biaya yang tidak sedikit, sehingga bagi pelaku bisnis yang memiliki modal yang
tidak banyak mengakibatkan kurangnya pembangunan infrastruktur pendukung Komunikasi
bisnis. kemampuan individu dalam
berkomunikasi. Masalah yang paling mendasar dalam praktek komunikasi bisnis
baik dengan peran teknologi informasi dan komunikasi dan tanpa peran TIK
tersebut, masalah yang mendasar adalah kemampuan komunikasi dari individu itu
sendiri. Apabila seseorang memiliki kemampuan komunikasi yang kurang baik, maka
secara otomatis praktek komunikasi bisnisnya tetap mengalami kendala, walau
telah didukung oleh peranan teknologi informasi dan komunikasi. Cara orang
tersebut menyampaikan pesan kepada pihak lain itulah yang menjadi hal yang
paling penting untuk diperhatikan.
Sumber
:
http://rahmihartatii.blogspot.co.id/2016/03/pemanfaatan-teknologi-informasi-dalam.html